Kamis, 28 Maret 2013

Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia  (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.

Gejala
Bila  terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah
yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa :
Asimtomatik : terutama bila  terjadi dalam waktu yang lama
Letargi
Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas
Kepala terasa ringan
Palpitasi
Sedangkan, tanda-tanda  yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :
Pucat pada membrane mukosa, yaitu mulut, konjungtiva, kuku.
Sirkulasi hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik
Gagal jantung
Perdarahan retina

Tanda-tanda spesifiki pada pasien  diantaranya :
Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia defisiensi besi
Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi.
Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik   ringan.
Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
Neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.
Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal.


Klasifikasi Anemia akibat Gangguan Eritropoieses

Anemia defisiensi Besi :
Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.

Anemia Megaloblastik :
Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.

Anemia Aplastik :
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas, hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.

Anemia Mieloptisik :
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.

Etiologi
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena :
Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit : gangguan sistem imun, talasemia.
Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis dan trauma.

Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).

PENGOBATAN ANEMIA DAN DARAH RENDAH :
MENGKONSUMSI OBAT HERBAL :
OBAT HERBAL DEEP SEA : 2 softgel perhari
OBAT HERBAL MEGA FORMULA : 2 x 2 kaplet perhari
Dengan obat herbal, Insya Allah sembuh dari anemia

sumber : kompasiana

0 komentar:

Posting Komentar